Mengawali hari di kota Bandung, berkesempatan mendatangi hunian mungil yang berada di kawasan Bojongkoneng, Bandung. Cuaca siang itu cukup terik, namun semangat untuk menjajaki rumah di kota Kembang ini tidak surut. Pukul 11.00 WIB, sudah berada di kawasan perumahan Bojongkoneng, tepatnya di balik sebuah pagar rumah abu-abu milik pasangan Franky Foe dan sang istri, Ruth Desire Oppier.
Baca juga : Jual Genset Balikpapan
Dari penampakan fasadnya, awalnya kami beramsumsi rumah ini kecil dan hanya terdiri dari satu lantai. Namun, ada yang unik dari bangunan ini dan keindahan di dalamnya sudah memanggil kami untuk masuk. Benar rupanya, rumah Kang Franky—begitulah kami memanggilnya— sangatlah unik dan berkarakter. Sang arsitek sekaligus desain interior Dendy Darman tahu betul bagaimana memanfaatkan lahan mini menjadi sebuah bangunan yang fungsional. Udara luar yang tadinya panas, langsung tergantikan dengan suasana nyaman dan sejuk di dalam rumah.
Dominasi Kayu Pinus Hal yang paling menonjol dari rumah ini adalah penggunaan kayu pinus. Bisa dibilang, kayu pinus ini mengisi 90% rumah ini. Kayu pinus dikenal karena keunggulannya yang ringan, ekonomis, dan karena berasal dari luar negeri, kayu jenis ini memiliki standar oven yang telah ditentukan. Hal itulah yang dimanfaatkan Dendy.
Ia mengaplikasikan kayu pinus ini pada hampir keseluruhan bangunan rumah rancangannya. Bila kebanyakan dinding menggunakan beton atau gipsum, rumah ini menempelkan kayu pinus untuk menampilkan kesan alami. Potongan kayu pinus ini memenuhi dinding hingga plafon di ruang keluarga yang sekaligus ruang makan ini.
Material kayu ini pun hadir pada tampilan kitchen set, tangga, aplikasi furnitur, dan rangka mezanin. Pengolahan ruang dengan material kayu ini membuat rumah seolah bangunan resor lengkap dengan panorama alam sekitarnya.
Suguhan Pemandangan Kota Bandung
Seolah ingin menegaskan keindahan Kota Bandung, Dendy pun menyisakan sedikit lahan di rumah ini untuk dijadikan teras. Panorama gunung pun sudah menunggu untuk dinikmati. “Kita sangat menyukai terasnya, karena langsung menuju view ke pegunungan, sangat indah sekali. Apalagi kalau pagi hari, wuih, bisa menyaksikan matahari terbit,” ujar Franky antusias.
Ya, letak teras yang menghadap ke arah timur, memungkinkan pemilik rumah menyaksikan indahnya matahari terbit sekaligus menikmati segarnya udara Kota Bandung yang bersih nan sejuk. Tak berhenti sampai di situ saja, sebuah balkon berukuran mini yang ada di luar kamar tidur makin memanjakan ketika suasana matahari pagi menjelang.